Tambang-Hutan dan Perkebunan-Laut Pesisir

Sabtu, 31 Desember 2011

Tambang Ilegal Jadi Bom Waktu Masalah Sosial

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Perkembangan tambang timah di Bangka mulai tak terkontrol. Ekspansi kapal isap serta menjamurnya tambang inkonvensional ilegal menjadi bom waktu masalah sosial.

Catatan bangkapos.com, hingga pertengahan tahun 2011 ada 73 kapal isap produksi (KIP) yang beroperasi di Pulau Bangka. Operasional KIP hampir merata di wilayah tangkap nelayan yang berjarak 1-4 mil laut. Pemerintah daerah mudah mengeluarkan izin untuk eksploitasi penambangan di wilayah mereka.

Di Kabupaten Bangka, dari utara Belinyu sampai kawasan wisata Parai Sungailiat sudah terjamah penambangan laut kecuali perairan Pesaren yang masyarakatnya menolak aktivitas tambang beroperasi di wilayah mereka.

Pengamat lingkungan laut dari Universitas Bangka Belitung (UBB) Indra Ambalika melansir sejumlah titik terumbu karang di Pulau Bangka mati. Sedimentasi dari praktik pertambangan disinyalir menjadi penyebabnya.

Hal ini kemudian menimbulkan reaksi dari nelayan. Namun banyak juga yang justru beralih profesi menjadi penambang, merusak ekosistem tempat mereka bergantung awalnya.

Selain itu, longgarnya pengawasan sehingga membuat tambang inkonvensional yang didominasi pendatang ikut menjamur. Mereka membentuk koloni-koloni seperti yang ada di Bubus, Batu Atap dan beberapa tempat lainnya di Belinyu.

"Di Payak Ubi Toboali Bangka Selatan, terjadi bentrok antara masyarakat dengan pendatang yang membuka TI apung. Konflik memanas sampai terjadi pembakaran peralatan tambang milik warga pendatang," kata Direktur Eksekutif Walhi Bangka Belitung, Ratno Budi.

Masih di Bangka Selatan, Desa Bencah Kecamatan Air Gegas juga sempat memanas ketika terjadi sengketa lahan antara PT Timah Tbk dengan warga setempat. Warga bertahan pada lahan yang mereka anggap sudah dinyatakan Pemkab Bangka Selatan sebagai lahan pertanian.

http://bangka.tribunnews.com/2011/12/31/tambang-ilegal-jadi-bom-waktu-masalah-sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar