Tambang-Hutan dan Perkebunan-Laut Pesisir

Sabtu, 31 Desember 2011

Pertambangan Munculkan Konflik

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bangka Belitung mencium konflik agraria menjadi ancaman serius di daerah ini. Carut marut pertambangan di Bangka Belitung bisa menjadi ancaman serius jika tidak ada jalan menengahi.

Kasus terakhir yang membuat sibuk jajaran kepolisian di Babel adalah penolakan terhadap aktivitas pertambangan kapal isap di Desa Kelabat dan Desa Teluk Limau Kecamatan Parittiga Bangka Barat. Warga pro-kapal isap dan kontra kapal isap bersitegang.

Warga kontra kapal isap menuntut Pemerintah Daerah Bangka Barat mencabut izin dan memerintahkan kapal isap untuk tidak beroperasi di perairan wilayah tersebut. Namun tidak ada kejelasan kebijakan yang diambil.

Buntut dari persoalan tersebut rumah sejumlah warga dan aparat desa yang dianggap pro-kapal isap diserang warga. Kapolda Bangka Belitung Brigjen M Rum Murkal bersama ratusan personel kepolisian termasuk Brimob turun ke lokasi konflik untuk berdialog mendengarkan aspirasi masyarakat.

Persoalan tersebut hanya sebagian kecil konflik lahan di daerah ini. Walhi mencatat ada 23 konflik pertambangan yang terjadi di Babel. Sebagian besar terjadi di Pulau Bangka dengan daerah konsentrasi konflik di wilayah pesisir.

"Modusnya adalah penjarahan terhadap kawasan tangkap nelayan. Ini kemudian menjadi polemik karena pemerintah daerah yang menerbitkan izin lebih mementingkan keinginan pengusaha," kata Direktur Eksekutif Walhi Babel Ratno Budi kepada bangkapos.com, Kamis (29/12/2011).

http://bangka.tribunnews.com/2011/12/31/pertambangan-munculkan-konflik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar