Tambang-Hutan dan Perkebunan-Laut Pesisir

Sabtu, 31 Desember 2011

Belum Habis Tambang Sawit Mengancam

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Konflik agraria di Bangka Belitung (Babel) tidak hanya soal tambang saja, tetapi kini perkebunan kelapa sawit menjadi ancaman kedua setelah itu. Tanpa sadar, ruang bebas masyarakat Babel rupanya semakin tak seberapa.

Saat ini, penduduk Babel hanya menguasai 323.184 hektare (Ha) atau 19,7 persen dari total luas daratannya. Selebihnya daratan Babel merupakan kuasa pertambangan perusahaan timah, hutan negara dan perusahaan perkebunan sawit dan sawit milik warga.

Begitu kecil daratan yang dimiliki Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta beberapa pulau kecil lainnya, hanya seluas 1.642.414 Ha bentangan daratan. Seluas 626.958,79 Ha sudah dieksploitasi untuk kepentingan pertambangan dan perkebunan sawit skala besar.

Hutan negara (Hutan Produksi, Hutan Lindung dan Hutan Konservasi) di Babel, yang menjadi cadangan saat ini kondisinya juga mengkhawatirkan. 657.510 Ha yang ada, saat ini kondisinya 428.46 Ha dalam posisi kritis dan potensial kritis.

Tentunya pembalakan hutan secara liar, perambahan kawasan hutan oleh penambangan dan perkebunan bukan perkara tidak biasa, sejumlah kasus terkuak, tanpa jelas penyelesaiannya.

Seberapa besar izin yang telah dikeluarkan pemerintah daerah di Babel, tentunya tak lepas dari kabupaten yang memberikan kuasa lahan bagi penambang dan pengusaha perkebunan.

Data terakhir luas area pertambangan darat di Babel seluas 374.056,79 Ha. Di mana kuasa terbesar adalah milik PT Timah Tbk seluas 330.664,09 (babelprov.go.id), PT Koba Tin 41.680 Ha serta perusahaan tambang timah lainnya seluas 1.712 Ha.

Sementara lahan perkebunan sawit di Babel mencapai 287 ribu Ha berdasarkan luas HGU perusahaan perkebunan dan perkebunan milik rakyat. Jumlah tersebut sekitar 18 persen dari luas daratan Babel yakni 1.642.414 Ha.

Luas HGU perkebunan sawit di Babel saat ini 252.902 Ha. Kabupaten Bangka Selatan paling luas sekitar 78.739 Ha milik perusahaan perkebunan. Untuk Kabupaten Bangka luas HGU 38.498,29 Ha, Bangka Barat 44.477,65 Ha, Bangka Tengah 7.770 Ha, Belitung 44.487,58 Ha, Belitung Timur 38.928,64 Ha, sementara Pangkalpinang tidak ada perusahaan perkebunan sawit hingga tahun 2009 karena memang tidak memiliki lahan yang representatif untuk ditanami sawit skala besar.

Sebagian besar perkebunan sawit itu merupakan HGU milik perusahaan perkebunan. Rata-rata perusahaan sawit yang ada di Babel adalah perusahaan berlebel asing atau PMA (penanaman modal asing.

Data per tahun 2010, saat ini ada 28 perusahaan perkebunan sawit di Babel. Sementara Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah yang paling banyak terdapat perkebunan sawit yakni sebanyak 7 perusahaan.

Sementara itu untuk perkebunan sawit milik rakyat, per tahun 2009 ada 34.761,12 Ha. Jumlah tersebut terluas ada di Kabupaten Bangka Selatan yakni seluas 9.696,20 Ha disusul kemudian oleh Bangka Barat 4.941 Ha, Bangka Tengah 3.017,03 Ha, Bangka 2.607 Ha, Belitung 2.128,32 Ha dan Belitung Timur 103,75 Ha.

http://bangka.tribunnews.com/2011/12/31/belum-habis-tambang-sawit-mengancam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar