Tambang-Hutan dan Perkebunan-Laut Pesisir

Kamis, 10 Mei 2012

Kadar Radiasi di Sebagian Pulau Bangka Mengkhawatirkan

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Sebagian wilayah Pulau Bangka diduga memiliki kadar radiasi di atas normal. Paparan radiasi di sebagian Pulau Bangka ini diduga berasal dari aktivitas pengolahan bijih timah.

Toyama Katsuhiro, Suwa Masaru dan Ino, tiga aktivis dan peneliti dari Jepang menemukan fakta tersebut di Pulau Bangka. Temuan itu didapat dari ketidaksengajaan mereka yang datang ke Bangka untuk mengetahui secara mendalam rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung (Babel) sekaligus yang pertama Indonesia.

Tayoma Katsuhiro merupakan Japanese Committe Supporting the Victims of Kota Panjang Dam, Suwa Masaru, seorang jurnalis dari Jepang, dan Ino merupakan transleter kedua orang tersebut.

Mereka bersama Pastor Pramodo datang ke Bangka untuk mengetahui secara mendalam apakah ada keterlibatan pemerintahan Jepang dalam rencana pembangunan PLTN di Babel.

Mereka sempat pergi kedua titik lokasi bakal tapak yang saat ini diteliti oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yakni Tanjung Ular Muntok Bangka Barat dan Sebagin Bangka Selatan.

Namun dalam perjalan, mereka melakukan kunjungan dan menemukan tingkat radiasi yang sangat mengkhawatirkan di Kota Muntok dan Pangkalpinang.

“Di Muntok dari alat pendeteksi radiasi, alat mencatat kadar radiasi 0,22 mikrosibel. Kalau di Jepang ini sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Ino yang menerjemahkan kalimat yang diucapkan Toyama saat pertemuan di Sekretariat Walhi Bangka Belitung, Rabu (9/5/2012).

Tidak hanya di Muntok, mereka juga menemukan kadar radiasi cukup tinggi di Pangkalpinang. Dia menyebutkan, kadar radiasi di Pangkalpinang sebesar 0,19 mikrosible. “Toyama juga mengukur kadar radiasi pada timah,” kata Ino.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kepulauan Bangka Belitung Ratno Budi menilai hal ini perlu menjadi perhatian serius. Pihaknya akan segera mengkaji temuan tersebut.

“Kita akan mengusahakan alat mengukur apa benar demikian,” kata Ratno ditemui pada kesempatan yang sama.

Ratno menduga radiasi dipapar dari aktivitas pengolahan bijih timah di beberapa tempat di Bangka Belitung. “Terindikasi kalau aktivitas peleburan timah menjadi penyebab,” kata Ratno.

Dirinya mengatakan gejala dampak dari kondisi ini sudah terjadi. Hal itu dapat dilihat dari kerapnya ditemukan penyakit-penyakit kanker dan tumor yang mulai diderita masyarakat.

“Apakah penyebabnya karena faktor radiasi. Soalnya kasus-kasus penyakit mematikan seperti kanker dan tumor ataupun kelainan genetika sudah terjadi,” kata aktivis yang kerap disapa Uday.

Perlu Cek

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang Bani Baehaki mengatakan, perlu dilakukan pengecekan jika benar informasi tersebut.

“Kita harus cek dulu. Kita sendiri belum tahu. Saya akan ngobrol dengan teman-teman Walhi apa benar demikian,” ujar Bani.

http://bangka.tribunnews.com/2012/05/10/kadar-radiasi-di-sebagian-pulau-bangka-mengkhawatirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar