Tambang-Hutan dan Perkebunan-Laut Pesisir

Senin, 30 April 2012

Warga Doa Bersama Tolak PLTN

 Memohon Agar Pembangunan PLTN Batal

MUNTOK – Setelah sempat lama tak terdengar, aksi penolakan terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), kembali disuarakan. Kali ini aksi penolakan PLTN ditandai dengan doa bersama oleh masyarakat sekitar rencana tapak PLTN di Kampung Menjelang, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, Sabtu (28/4/2012) sekitar pukul 15.00 Wib.
Puluhan warga tampak mengikuti doa bersama di tower pemantau cuaca yang dibangun pihak Batan di sekitar lokasi bakal tapak PLTN. Doa bersama itu dipimpin Ustad Imam Al Rozi, yang memohon agar rencana pembangunan PLTN batal dilaksanakan. Sambil bermunajad, warga menyayangkan pihak-pihak yang dinilai memaksakan kehendak untuk dibangunnya PLTN.
Aksi ini juga diikuti LSM GEMPAR, FMPL, GERAM, PPDI, HMPP, tokoh masyarakat dan Walhi. Puluhan aparat Polres Bangka Barat dan Polsek Muntok, dipimpin langsung Kapolres Ajun Komisaris Besar Solihin tampak melakukan penjagaan ketat selama berlangsungnya prosesi.
“Kami menantang Gubernur Babel, Bupati Bangka Barat dan Batan untuk berdialog mengenai PLTN,” kata Ari Irawan dari Walhi dalam orasinya usai doa bersama.
Setelah melakukan doa bersama, puluhan warga ini bergerak ke kantor perwakilan Batan di Kampung Menjelang Baru. Namun tidak ada satu orang pun yang berada di kantor tersebut. Warga kemudian menyegel kantor yang ditandai dengan menuliskan kata-kata disegel menggunakan cat semprot di lantai. Warga juga menuliskan kata “PLTN NO” di kaca kantor.
Belum puas beraksi di situ, warga kemudian beranjak menuju kantor Bupati Bangka Barat walaupun mengetahui kantor tutup. Setelah sempat berorasi beberapa saat, sekitar pukul 18.00 Wib akhirnya warga membubarkan diri dengan tertib.
Menurut Direktur Eksekutif Walhi Babel, Ratno Budi, aksi penolakan yang digelar akhir pekan lalu itu sekaligus dalam rangka memperingati Tragedi Chernobyl Day di Babel. Selain doa bersama, dilakukan acara ritual adat Bangka menolak PLTN dengan mengerahkan sejumlah dukun kampung.
Pihaknya mengundang dukun Mapur, masyarakat adat Bubung Tujuh, dukun Belinyu, Dukun Teritip, Dukun Tanjung, Dukun Punai, dan Dukun Kundi. Para dukun ini melakukan ritual tabur sarat di jalan masuk tapak PLTN dan kantor perwakilan Batan dengan tujuan agar PLTN tidak jadi dibangun.
Dalam rencana aksi, semula kata Ratno pihaknya akan mengerahkan sekitar seribu massa. Namun, jumlah massa itu kurang terealisasi lantaran banyak sebab. (wan/1)

http://rakyatpos.com/headlines/warga-doa-bersama-tolak-pltn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar