BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Direktur Eksekutif Walhi Bangka Belitung (Babel) Ratno Budi mensinyalir ada tarik menarik kepentingan dalam pembahasan Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Babel.
Ratno menyebutkan, pengusaha yang berhubungan dengan sektor tertentu akan berusaha kepentingan mereka diakomodir.
"Tentunya ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan kepentingan mereka diakomodir dalam RTRW itu. Pembahasan itu rawan intervensi pihak luar. Kami akan terus mengawal, sejauh mana pembahasan raperda itu berpihak kepada masyarakat," ungkap Ratno kepadabangkapos.com, Jumat (13/1/2012).
Uday sapaan akrab Ratno menambahkan, di Babel belum ada kawasan yang ditetapkan sebagai Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Justru pemda membiarkan lahan tersebut ditetapkan sebagai Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Sudah jelas HTI tidak akan menguntungkan warga desa sekitarnya. Inilah pemerintah lebih membela kepentingan pengusaha ketimbang warga desa. Kami mendorong pansus agar memperjuangkan HTR bagi kesejahteraan rakyat Babel," tandasnya.
http://bangka.tribunnews.com/2012/01/13/ratno-sinyalir-raperda-rtrw-rawan-intervensi
Ratno menyebutkan, pengusaha yang berhubungan dengan sektor tertentu akan berusaha kepentingan mereka diakomodir.
"Tentunya ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan kepentingan mereka diakomodir dalam RTRW itu. Pembahasan itu rawan intervensi pihak luar. Kami akan terus mengawal, sejauh mana pembahasan raperda itu berpihak kepada masyarakat," ungkap Ratno kepadabangkapos.com, Jumat (13/1/2012).
Uday sapaan akrab Ratno menambahkan, di Babel belum ada kawasan yang ditetapkan sebagai Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Justru pemda membiarkan lahan tersebut ditetapkan sebagai Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Sudah jelas HTI tidak akan menguntungkan warga desa sekitarnya. Inilah pemerintah lebih membela kepentingan pengusaha ketimbang warga desa. Kami mendorong pansus agar memperjuangkan HTR bagi kesejahteraan rakyat Babel," tandasnya.
http://bangka.tribunnews.com/2012/01/13/ratno-sinyalir-raperda-rtrw-rawan-intervensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar